Kamis, 02 Agustus 2012

SEJARAH UMM


Pada waktu itu, Universitas Muhammadiyah Malang mempunyai 3 (tiga) fakultas, yaitu (1) Fakultas Ekonomi, (2) Fakultas Hukum, dan (3) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Agama. Ketiga fakultas ini mendapat status Terdaftar dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada tahun 1966 dengan Surat Keputusan Nomor 68/B-Swt/p/1966 tertanggal 30 Desember 1966.

Pada tanggal 1 Juli 1968 Universitas Muhammadiyah Malang resmi menjadi universitas yang berdiri sendiri (terpisah dari Universitas Muhammadiyah Jakarta), yang penyelenggaraannya berada di tangan Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Malang, dengan Akte Notaris R. Sudiono, No. 2 tertanggal 1 Juli 1968. Pada perkembangan berikutnya akte ini kemudian diperbaharui dengan Akte Notaris G. Kamarudzaman No. 7 Tanggal 6 Juni 1975, dan diperbaharui lagi dengan Akte Notaris Kumalasari, S.H. No. 026 tanggal 24 November 1988 dan didaftar pada Pengadilan Malang Negeri No. 88/PP/YYS/ XI/ 1988 tanggal 28 November 1988.

Pada tahun 1968, Universitas Muhammadiyah Malang menambah fakultas baru, yaitu Fakultas Kesejahteraan Sosial yang merupakan fi‘lial dari Fakultas Kesejahteraan Sosial Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dengan demikian, pada saat itu Universitas Muhammadiyah Malang telah memiliki empat fakultas. Selain itu, FKIP Jurusan Pendidikan Agama mendaftarkan diri sebagai Fakultas Agama yang berada dalam naungan Departemen Agama dengan nama Fakultas Tarbiyah.

Pada tahun 1970 Fakultas Tarbiyah ini mendapatkan status yang sama dengan Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (IAIN), dengan Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 50 Tahun 1970. Pada tahun ini pula Fakultas Kesejahteraan Sosial mengubah namanya menjadi Fakultas Ilmu Sosial dengan Jurusan Kesejahteraan Sosial. Kemudian pada tahun 1975 Fakultas ini resmi berdiri sendiri (terpisah dari Universitas Muhammadiyah Jakarta) dengan Surat Keputusan Terdaftar Nomor 022 A/1/1975 tanggal 16 April 1975.

Fakultas yang kemudian ditambahkan adalah Fakultas Teknik, yaitu pada tahun 1977. Pada tahun 1980 dibuka pula Fakultas Pertanian, kemudian menyusul Fakultas Peternakan. Antara tahun 1983 sampai dengan 1993, ditambahkan jurusan-jurusan baru dan ditingkatkan status jurusan-jurusan yang suudah ada. Yang terakhir, pada tahun 1993 Universitas Muhammadiyah Malang membuka Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen dan Magister Sosiologi Pedesaan

Sampai tahun akademik 1994/1995 ini, Universitas Muhammadiyah Malang telah memiliki 9 fakultas dan 25 jurusan/program studi tingkat strata Si, dua program studi strata-S2, dan satu akademi /strata-D3 Keperawatan.

Pada rentang tiga puluh tahun perjalanan UMM ini (1964- 1994), perkembangan yang paling berarti dimulai pada tahun 1983-an. Sejak saat itu dan seterusnya UMM mencatat perkembangan yang sangat mengesankan, balk dalam bidang peningkatan status Jurusan, dalam pembenahan administrasi, penambahan sarana dan fasilitas kampus, maupun penambahan dan peningkatan kualitas tenaga pengelolanya (administrasi dan akademik).  Tahun 2009, UMM menggabungkan Fakultas Pertanian dan Fakultas Peternakan-Perikanan menjadi Fakultas Pertanian dan Peternakan agar sesuai dengan konsorsium Ilmu-ilmu Pertanian.

Dalam bidang sarana fisik dan fasilitas akademik, kini telah tersedia tiga buah kampus: Kampus I di Jalan Bandung No. 1, Kampus II di Jalan Bendungan Sutami No. 188a, dan Kampus III (Kampus Terpadu) di Jalan Raya Tlogo Mas. Dalam bidang peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga akademik, telah dilakukan (1) rekruitmen dosen-dosen muda yang berasal dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di pulau Jawa, (2) Peningkatan kualitas para dosen dengan mengirim mereka untuk studi lanjut (S2 dan S3) di dalam maupun di luar negeri.

Berkat perjuangan yang tidak mengenal berhenti ini, maka kini Universitas Muhammadiyah Malang sudah menjelma ke arah perguruan tinggi alternatif. Hal ini sudah diakui pula oleh Koordinator Kopertis Wilayah VII  yang pada pidato resminya pada wisuda sarjana Universitas Muhammadiyah Malang tanggal 11 Juli 1992, mengemukakan bahwa UMM tergolong perguruan tinggi yang besar dan berprospek untuk menjadi perguruan tinggi masa depan.

Dengan kondisi yang terus ditingkatkan, kini Universitas Muhammadiyah Malang dengan bangga tetapi rendah hati siap menyongsong masa depan, untuk ikut serta dalam tugas bersama "mencerdaskan kehidupan bangsa" dan "membangun manusia Indonesia seutuhnya" dalam menuju menjadi bangsa Indonesia yang bermartabat dan sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Pengalaman saat mengikuti PATI 2012

PATI 2012 diadakan oleh Universitas Muhammadiyah Malang untuk meningkatkan kemampuan teknologi informasi para mahasiswa Unmuh malang. Saat saya mengikuti kegiatan ini, banyak sekali informasi yang saya dapatkan mengenai penggunaan internet. Terutama situs-situs yang ada di unmuh malang, seperti elmu, digilib, hotspot, webmail, dll. Saya juga mengetahui bagaimana kegunaan dan manfaat yang bisa kita dapatkan dari situs-situs tersebut.  Terimakasih bagi para instruktur PATI 2012.

Application of Information and Communications Technology (ICT) in Education in Indonesia


Indonesia never use the term telematics (Telematics) for roughly the same meaning with ICT as we know it today. Encarta Dictionary describes as telecommunication + informatics Telematics (telecommunication + informatics) even before the word meaning the science of the data transmission. Processing and distribution of information through telecommunications networks open up many opportunities to be exploited in various fields of human life, including one in education. The idea of ​​using machine-learning, making the simulation of complex processes, the animation process described is very difficult to attract teaching practitioners. Plus, the possibility to serve the learning that is not constrained time and place can also be facilitated by ICT. In line with the start popping up various sites beginning with e, from e-book, e-learning, e-laboratory, e-education, e-library, and so forth. E meaningful prefix is implicitly understood that electronics technology based on digital electronics.
Use of ICT in learning in Indonesia has had a long history. Initiative organizes educational radio and television broadcasts of education is an effort to disseminate information to the educational units scattered throughout the archipelago. This is a form of consciousness to optimize the utilization of technology in helping the community learning process. The main weakness of educational television and radio broadcasting is the absence of immediate feedback. Direction of the broadcast nature of the resource persons or facilitators to learners. Introduction of computers with the ability to process and present a multimedia display (text, graphics, images, sounds and moving images) provide new opportunities to overcome the weaknesses that are not owned radio and television broadcasts. When the television is only able to provide direct information (especially if the material is a material tayangannya recordings), internet technology-based learning provides opportunities to interact both synchronous (real time) or asynchronous (delayed). Internet-based learning allows for learning in sync with the main advantage that the learners and the facilitator does not have to be in the same place. Utilization of video conferencing technology which is run by using Internet technology enables the learner to be anywhere along the network is connected to the computer. In addition to leading applications like that, some other opportunities that are simpler and less expensive also be developed in line with advances in ICT today.

Electronic books or e-book is one that utilizes computer technology to deliver multimedia information in a concise and dynamic. In an e-book can be integrated display sound, graphics, images, animations, and movies so that the information presented is richer than a conventional book. E-book type of the simplest is just to move a conventional book into electronic form displayed by the computer. With this technology, hundreds of books can be stored in a single CD or compact disk (capacity of about 700MB), DVD, or digital versatile disk (4.7 to 8.5 GB capacity) and flash (currently available capacity to 16 GB). Form more complex and require more careful design such as the Microsoft Encarta and the Encyclopedia Britannica which is encyclopedic in multimedia format. Multimedia format allows the e-book provides not only written information but also sound, images, movies and other multimedia elements. A description of one type of music for example, can be accompanied by footage of the sound of music so that users can clearly understand what is meant by the renderer.
In addition, there are also e-learning is the result of ICT developments. Victoria L. Tinio, for example, stated that e-learning covers learning at all levels, formal or informal, who uses a computer network (intranet and extranet) for the delivery of learning materials, interactions, and / or facilitation. For most of the learning process takes place with the help of the Internet is often referred to as online learning. Broader definition proposed in the working paper SEAMOLEC, namely e-learning is learning through electronic services. Although various definitions but basically agreed that e-learning is learning by utilizing electronic technology as a means of presenting and distributing information. Included in the definition of educational television and radio broadcasting as a form of e-learning. Although radio and television education is one form of e-learning, it is generally agreed that e-learning reaches its peak form after a synergy with the internet technology.

Internet-based learning or web-based learning in its simplest form is a website that used to present learning materials. This method allows learners to access learning resources provided by resource persons or facilitators whenever desired. When needed can also be provided a mailing list specifically for those learning site that serves as a discussion forum. E-learning facilities provided by the complete specialized software called learning management software or LMS (learning management system). LMS-based running the latest internet technology so it can be accessed from anywhere over the available access to the internet. Facilities provided include the management of students or learners, the management of learning materials, learning management, including management of learning evaluation and management of a facilitator of communication between the learner-facilitator. This facility allows the learning activities are managed without any face to face between the parties involved (administrators, facilitators, learners or learners). 'Presence' the parties involved are represented by e-mail, chat channels, or via video conference.

Karapan Sapi, Budaya Pulau Madura


Karapan sapi merupakan istilah untuk menyebut perlombaan pacuan sapi yang berasal dari Pulau Madura, Jawa Timur. Pada perlombaan ini, sepasang sapi yang menarik semacam kereta dari kayu (tempat joki berdiri dan mengendalikan pasangan sapi tersebut) dipacu dalam lomba adu cepat melawan pasangan-pasangan sapi lain. Trek pacuan tersebut biasanya sekitar 100 meter dan lomba pacuan dapat berlangsung sekitar sepuluh detik sampai satu menit. Beberapa kota di Madura menyelenggarakan karapan sapi pada bulan Agustus dan September setiap tahun, dengan pertandingan final pada akhir September atau Oktober di eks Kota Karesidenan, Pamekasan untuk memperebutkan Piala Bergilir Presiden.
Awal mula Karapan Sapi dilatar belakangi oleh tanah Madura yang kurang subur untuk lahan pertanian, sebagai gantinya orang-orang Madura mengalihkan matapencahariannya sebagai nelayan untuk daerah pesisir dan beternak sapi yang sekaligus digunakan untuk bertani khususnya dalam membajak sawah atau ladang. Suatu Ketika seorang ulama Sumenep bernama Syeh Ahmad Baidawi (Pangeran Katandur) yang memperkenalkan cara bercocok tanam dengan menggunakan sepasang bambu yang dikenal dengan masyarakat madura dengan sebutan "nanggala" atau "salaga" yang ditarik dengan dua ekor sapi. Maksud awal diadakannya Karapan Sapi adalah untuk memperoleh sapi-sapi yang kuat untuk membajak sawah. Orang Madura memelihara sapi dan menggarapnyadisawah-sawah mereka sesegera mungkin. Gagasan ini kemudian menimbulkan adanya tradisi karapan sapi. Karapan sapi segera menjadi kegiatan rutin setiap tahunnya khususnya setelah menjelang musim panen habis. Karapan Sapi didahului dengan mengarak pasangan-pasangan sapi mengelilingi arena pacuan dengan diiringi musik saronen.
Pelaksanaan Karapan Sapi dibagi dalam empat babak, yaitu : babak pertama, seluruh sapi diadu kecepatannya dalam dua pasang untuk memisahkan kelompok menang dan kelompok kalah. Pada babak ini semua sapi yang menang maupun yang kalah dapat bertanding lagi sesuai dengan kelompoknya. Babak kedua atau babak pemilihan kembali, pasangan sapi pada kelompok menang akan dipertandingkan kembali, demikian sama halnya dengan sapi-sapi di kelompok kalah, dan pada babak ini semua pasangan dari kelompok menang dan kalah tidak boleh bertanding kembali kecuali beberapa pasang sapi yang memempati kemenangan urutan teratas di masing-masing kelompok. Babak ketiga atau semifinal, pada babak ini masing sapi yang menang pada masing-masing kelompok diadu kembali untuk menentukan tiga pasang sapi pemenang dan tiga sapi dari kelompok kalah. Pada babak keempat atau babak final, diadakan untuk menentukan juara I, II, dan III dari kelompok kalah.
Budaya Karapan Sapi ini akhirnya menjadi andalan bagi Pulau Madura untuk mendatangkan para wisatawan untuk mengunjungi dan menikmati potensi pariwisata yang ada. Karena pada kenyataannya banyak orang yang sangat tertarik dengan budaya karapan sapi tersebut. Bahkan, hanya ingin mengetahui kebenaran budaya itu, banyak pelancong yang datang langsung ke Madura.

PULAU MADURA



Madura adalah nama pulau yang terletak di sebelah timur laut Jawaur. Pulau Madura besarnya kurang lebih 5.250 km2 (lebih kecil daripada pulau Bali), dengan penduduk sekitar 4 juta jiwa. Suku Madura merupakan etnis dengan populasi besar di Indonesia, jumlahnya sekitar 20 juta jiwa. Mereka berasal dari Pulau Madura dan pulau-pulau sekitarnya, seperti Gili Raja, Sapudi, Raas, dan Kangean. Selain itu, orang Madura banyak tinggal di bagian timur Jawa Timur biasa disebut wilayah Tapal Kuda, dari Pasuruan sampai utara Banyuwangi. Orang Madura yang berada di Situbondo dan Bondowoso, serta timur Probolinggo, Jember, jumlahnya paling banyak dan jarang yang bisa berbahasa Jawa, juga termasuk Surabaya Utara, serta sebagian Malang .
Disamping suku Jawa dan Sunda, orang Madura juga banyak yang bertransmigrasi ke wilayah lain terutama ke Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, serta ke Jakarta, Tanggerang, Depok, Bogor, Bekasi, dan sekitarnya, juga Negara Timur Tengah khususnya Saudi Arabia. Beberapa kota di Kalimantan seperti Sampit dan Sambas, pernah terjadi kerusuhan etnis yang melibatkan orang Madura. Orang Madura pada dasarnya adalah orang yang suka merantau karena keadaan wilayahnya yang tidak baik untuk bertani. Orang Madura senang berdagang, terutama besi tua dan barang-barang bekas lainnya.
Suku Madura terkenal karena gaya bicaranya yang blak-blakan serta sifatnya yang temperamental dan mudah tersinggung, tetapi mereka juga dikenal hemat, disiplin, dan rajin bekerja. Padahal orang madura itu adalah orang yang mudah menerima keadaan, berusaha mengalah, dan cenderung berprasangka baik pada orang lain. Hal inilah yang sering melahirkan pemikiran untuk memperdayai dan memanfaatkan keluguan orang madura. Sehingga pada akhirnya ketika orang madura berusaha membela diri, emosi dan membalas secara fisik, terlihat seperti suku yang tempramental. Hal ini benar-benar dimanfaatkan oleh penjajah Belanda pada jaman dahulu untuk memecah belah persatuan bangsa. Untuk naik haji, orang Madura sekalipun miskin pasti menyisihkan sedikit penghasilannya untuk simpanan naik haji. Selain itu orang Madura dikenal mempunyai tradisi Islam yang kuat, sekalipun kadang melakukan ritual Pethik Laut atau Rokat Tasse (sama dengan larung sesaji). Harga diri, juga merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan orang Madura, mereka memiliki sebuah peribahasa angok pote tollang, atembang pote mata. Artinya, lebih baik mati (putih tulang) daripada malu (putih mata). Sifat yang seperti ini melahirkan tradisi carok pada masyarakat Madura.
Pulau ini termasuk provinsi Jawa Timur dan memiliki nomor kendaraan bermotor sendiri, yaitu " M ". Madura dibagi menjadi empat kabupaten, yaitu: Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sumenep. Secara keseluruhan,  pertanian subsisten (skala kecil untuk bertahan hidup) merupakan kegiatan ekonomi utama. Jagung dan singkong merupakan tanaman budi daya utama dalam pertanian subsisten di Madura, tersebar di banyak lahan kecil. Ternak sapi juga merupakan bagian penting ekonomi pertanian di pulau ini dan memberikan pemasukan tambahan bagi keluarga petani selain penting untuk kegiatan karapan sapi. Perikanan skala kecil juga penting dalam ekonomi subsisten di sana.
Tanaman budi daya yang paling komersial di Madura ialah tembakau. Tanah di pulau ini membantu menjadikan Madura sebagai produsen penting tembakau dan cengkeh bagi industri kretek domestik. Sejak zaman kolonial Belanda, Madura juga telah menjadi penghasil dan pengekspor utama garam. Kabupaten Bangkalan yang terletak di ujung barat Madura telah mengalami industrialisasi sejak tahun 1980-an. Daerah ini mudah dijangkau dari Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia, dan dengan demikian berperan menjadi daerah suburban bagi para penglaju ke Surabaya, dan sebagai lokasi industri dan layanan yang diperlukan dekat dengan Surabaya. Jembatan Suramadu yang sudah beroperasi sejak 10 Juni 2009, diharapkan meningkatkan interaksi daerah Bangkalan dengan ekonomi regional.
Tokoh-tokoh legenda yang terkenal dari Madura diantaranya adalah: Sakera, yaitu adalah seorang jagoan daerah, yang melawan perintah diktator Belanda di perkebunan tebu di daerah Bangil, yang akhirnya dihukum mati oleh Kolonial Belanda; Ke Lesap; dan Mpu Kelleng, yaitu seorang pandai besi dari Desa Pekandangan Kecamatan Bluto Sumenep yang juga adalah ayah angkat Jokotole




Rabu, 01 Agustus 2012

MANFAAT DAN DAMPAK PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) DAN TEKNOLOGI TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA


MANFAAT DAN DAMPAK PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) DAN TEKNOLOGI TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA
Manfaat IPA dan teknologi terhadap kehidupan manusia, dapat dilihat dari beberapa aspek, seperti: aspek materi, energi, mesin, komunikasi, dan bioteknologi.
      1.      Materi
Manusia dalam kehidupannya memerlukan materi baik biotis maupun non biotis. Materi biotis dari bahan benda hidup berupa protein sedangkan materi non biotis dari gas oksigen sampai benda-benda yang kita pakai sehari-hari.
     2.  Energi
Dalam kehidupan manusia modern penggunaan energi makin meluas. Energi itu berujud dalam berbagai bentuk yakni bentuk panas, gerak (mekanik), cahaya, kimia, nuklir, dan sebagainya.
     3.  Mesin
Manusia dalam kehidupannya sehari-hari memerlukan mesin untuk mempermudah dan membantu kegiatan yang dilakukannya. 
4.  Komunikas 
Berkomunikasi merupakan salah satu kebutuhan manusia. Untuk itu IPA dan teknologinya, telah menyumbangkan kepada kita semua media cetak, telegrafi, telepon, radio, dan televisi. 
5. Bioteknologi 
Untuk memenuhi dan meningkatkan mutu kebutuhan hidup, manusia memanfaatkan biologi terapan menggabungkan dengan teknologi modern, sehingga tercipta Ilmu baru yang terkenal dengan sebutan Bioteknologi. Perkembangan lebih lanjut lahirlah bioteknologi kedokteran, bioteknologi farmasi, bioteknologi pertanian, bioteknologi peternakan dan sebagainya. Dampak dari IPA dan teknologi yang telah dikembangkan manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan sehingga lebih mudah dan menyenangkan dapat bersifat negatif, karena menimbulkan akibat sampingan. Akibat negatif ini bila dibiarkan akan membawa malapetaka. Oleh karena itu manusia setelah mengetahui beberapa hasil ilmu alamiah dan teknologi, mencoba mengatasi juga dengan ilmu alamiah dan teknologi yang baru. Dampak ilmu alamiah dan teknologi sehubungan dengan kebutuhan pokok, berikut ini dibahas dampak sehubungan dengan: 
a.       Sandang
Ilmu alamiah dan teknologi telah banyak sumbangannya dalam bidang sandang, karena pada masa dahulu manusia masih menggunakan kulit kayu atau daun- daun sebagai penutup tubuh tetapi saat sekarang ini dengan bantuan ilmu alamiah dan teknologi manusia mengadakan sandang berupa mesin-mesin tekstil.
b.     Papan
Manusia pada masa dahulu tinggal di gua-gua kemudian berkembang menjadi rumah yang kokoh dan penuh kenyamanan
c.     Pangan
Dampak positif dibidang pangan, misalnya dalam memperorleh bibit unggul yang banyak produksinya dalam waktu yang relatif singkat melalui nuklir. Dampak negatif ilmu alamiah dan tenologi juga ada, misalknya pemakaian racun pemberantas hama tumbuhan (pestisida) teryata tidak saja dapat memberantas hama, tetapi juga membunuh hewan ternak, meracuni hasil panen, meracuni manusia itu sendiri.

A. Dampak Teknologi IPA terhadap Sumber Daya Alam (SDA)
1. Minyak Bumi
Minyak bumi pada saat ini masih merupakan sumber daya alam yang paling utama untuk memenuhi kebutuhan ebergi dunia. Misalnya mesin dalam berbagai pabrik, mobil, ban, truk, kereta api, kapal laut, pesawat terbang, semuanya menggunakan minyak bumi sebagai bahan bakar.
Dampak negatif yang ditimbulkan dalam penggunaan minyak bumi antara lain adalah dihasilkannya gas-gas oksida misalnya karbondioksida dan gas karbon monoksida. Karbon monoksida ini sangat beracun, dapat meracuni sel-sel darah merah sehingga sel-sel ini tidak dapat lagi berfungsi mengangkut oksigen dalam jaringan tubuh. Pengalian minyak bumi membawa akibat polusi daerah sekitarnya, karena tumpahan minyak bumi itu jelas merusak tumbuhan atau hewan yang hidup di daerah itu. Tentu saja dampak itu ada juga yang sampai pada manusia.
2. Batu Bara
Penambangan batu bara menimbulkan dampak negatif, misalnya cacing tambang, marabahaya yang mungkin menimpa manusia-manusia penambang, karena gas oksigen dalam tambang itu sangat terbatas, yang banyak adalah gas-gas bumi yang menyesakkan napas yang mungkin mengandung CO, sulfur oksida. Pengangkutan batu bara dari satu tempat ketempat lain juga tidak luput dari kebocoran/tumpahan yang mengganggu lingkungan.
3. Air
Air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui, artinya setelah dipakai dapat dibersihkan dan digunakan lagi, tetapi pembersihan itu tidak selalu sempurna, sehingga lama-kelamaan bersik yang kita perlukan makin hari makin menurun kuantitas dan kualitasnnya.
4. Hutan, Hewan, dan Ternak
Hutan dan hewan atau ternak merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui, tetapi teknologi modern dapat mengakibatkan sumber daya alam tersebut menjadi tidak berdaya atau tidak dapat diperbaharui, misalnya pembabatan hutan yang semena-mena menyebabkan tunas muda dan tumbuhan muda mati dan tak akan tumbuh lagi.
5. Tanah
Tanah pertanian sebagai sumber daya sebenarnya dapat diperbaharui artinya tanah itu dapat dipergunakan berulang-ulang bila dipelihara baik-baik misalnya kekurangan zat hara dapat ditambah dengan pemupukan dan sebagainya, tetapi seperti juga sumber daya alam lain yang dapat diperbaharui, bila pemakaiannya melampaui  batas dapat juga menjadi rusak, artinya tidak dapat dipergunakan lagi sebagai lahan pertanian.
6. Sumber Daya Zat Radioaktif
Zat-zat radioaktif merupakan sumber daya alam yang sangat penting, karena zat ini dapat ikut menentukan nasib manusia di masa mendatang.  Zat radioaktif merupakan zat yang sangat berbahaya. Zat ini selalu mengeluarkan sinar yang tidak tampak oleh mata, sinar yang timbul dari zat radioaktif itu ada tiga macam, yaitu alpha, beta dan gamma.

B. Dampak Teknologi IPA terhadap Industri
Kemampuan berfikir manusia dapat menciptakan mesin-mesin untuk membuat barang-barang lebih baik dan lebih cepat, mesin-mesin. Dalam industri itu terdapat tiga komponen, yaitu masukan (input), proses, dan hasil-hasil (out put). Dari segi masukan, industri mempunyai dampak negatif seperti pengolahan bahan baku kurang memperhatikan batas-batas toleransi dari sumber daya alam hutan sehingga terjadilah kerusakan lingkungan.
Pada saat proses, terjadi kebisinngan-kebisingan di dalam penggergajian maupun pemotongan-pemotongan kayu, dan yang sering terjadi adalah pihak perusahan lupa akan pengaruh buruk dari kebisingan terhadap para pekerja dalam pabrik maupun manusia di sekitarnya. Kebisingan itu dapat menimbulkan pendengaran kurang peka dan daya tangkap otak manusia mengalami kemunduran. Selain itu hasil-hasil sampingan buangan pabrik yang pada umumnya kurang begitu dihiraukan pembuangannya. Buangan ini ditumpuk begitu saja diluar pabrik sehingga membusuk atau dibakar.

C. Dampak Teknologi IPA terhadap Transportasi dan Komunikasi
1. Transportasi
Canggihnya teknologi yang memasuki bidang transportasi sangat bergantung pada manusia dalam memanfaatkannya, bila digunakan secara positif, tentu hasilnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, misalnya untuk transportasi umum sedangkan bila digunakan untuk kegiatan yang bersifat negatif tentunya dapat merusak lingkungan, misalnya untuk transportasi peralatan perang.
2. Komunikasi

Penggunaan dari keunggulan teknologi ini sangat tergantung pada manusia itu sendiri. Dengan satelit, orang dapat menempatkan alat-alat penginderaan jarak jauh. Yang dapat melihat sesuatu yang ada di atas bumi, dan juga dapat melihat segala sesuatu yang ada di perut bumi, seperti kandungan mineral yang terdapat di suatu daerah. Daerah perikanan yang potensial juga dapat dilacak dengan alat sehingga kecanggihan teknologi komunikasi ini sering disalahgunakan untuk hal-hal yang kurang baik, meskipun tidak sedikit yang menggunakannya untuk tujuan perdamaian dan kesejahteraan umat manusia di dunia.

D. Dampak Teknologi IPA terhadap Sumber Daya Manusia (SDM)
Perkembangan teknologi yang pesat, membuat manusia menikmati segalanya lebih mudah. teknologi memperenak hidup, manusia kehilangan kepekaan untuk mencoba-coba yang secara psikologis penting untukberani menghadapi tantangan hidup sebagai suatu undian. Ancaman besar yang dibawa teknologi adalah matinya imajinasi manusia, sebab teknologi melalui masyarakat yang sudah dipermesin akan merusak pikiran manusia.
Perkembangan IPA dan teknologi dapat menaikan kualitas sumber daya manusia baik keterampilan maupun kecerdasanya, karena: tersedianya sarana dan prasarana penunjang kegiatan ilmiah, misalnya penemuan teori baru serta dapat eningkatkan kemakmuran materi dan kesehatan masyarakat.